KON:FLIK:TION Tears of Three; Dis/topia Press release. ——-
Menginjak tahun ketiga, Kon:Flik:Tion kembali memuntahkan karya terbaru mereka dalam bentuk E.P yang berjudul Tears Of Three; Dis/topia. Beramunisikan tiga lagu utama yang saling berkaitan dan empat lagu interscope sebagai penyambung tiga lagu utama. Dari segi musikal Kon:Flik:Tion semakin berani dalam melakukan eksplorasi. Kental terasa dalam komposisinya yang semakin progressive, agressive dan lirik yang konsisten capturative terhadap kondisi sosial, politik dan kebudayaan saat ini. Dis/topia merupakan sebuah eksistensi Kon:Flik:Tion di tahun ketiga dalam kondisi Pandemic yang belum menemukan titik reda. Semoga E.P ini mampu membuat manusia sadar dengan realita dan bersiap untuk ikuti arus dalam menghadapi tirani di level baru.
KON:FLIK:TION releases. October, 29, 2020.
Discography: – Untruthfully Sold. Debut EP. 2018. Never Stop Recs. Cassette. – Dis/ilusi. Debut album. 2019. Dsstr Recs. CD. – Live at Klub Racun. 2019. Playloud Records. Cassette. – The first 2 years. 2019. Playloud Recs. DVD. – Tears of Three; dis/topia. 2020. Konfliktion Releases. Konfliktion TV.
Rifki13 – Badick – Mbi – Febby – Baruz.
Lyrics.
Scene 1: Muak ku memuntah untuk kebodohan.
Pikiran tipikal terus dibentuk, seolah mudah meraih asa. Kepada siapa nanti kau kan mengabdi. Untuk siapa nanti hidup mu dipertaruhkan dan dihabiskan. Terlalu banyak manusia mengangguk untuk hal yang tidak dimengerti. Di atas kertas ku berbicara. Jangan pikir ku diam tak bersuara. Deret kata tertulis. Muak ku memuntah!
——-
Scene 2. Jejali hampa ini dengan rasa terasa. Tetap melekat! enggan terpikat! Pada aturan usang berkarat! Bahwasanya kami ini tetap saja! Terus dibodohi untuk berulang bodoh. Di mata mu! Di raih mu! Kendali mu bukan untuk aku!
——–
Scene 3. Sosial budaya berevolusi! Rayuan digital mengaburkan. Pengakuan eksistensi rengkuh melekat. Dunia maya selalu siap melahap! Bersiap ikuti arus, tirani di level baru! Syarat dan ketentuan berlaku terus disodor! Gerogot mereguk rakus rampas! Dibuat terlena dengan genggaman lembut, Dimanja selayak sultan! Lupa realita! Lupa cara memanusiakan manusia!
——-